Tunagrahita Banua Alumni SLB 2 Martapura ini Harumkan Indonesia di Abu Dhabi, ini yang Ia Lakukan

Difabel Banua Raih Prestasi di Abu Dhabi


BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Nama Kalimantan Selatan (Kalsel) membahana di Abu Dhabi.

Ini setelah beberapa peserta Special Olimpics Games 2019 di negara Timur Tengah tersebut sejumlah peserta dari Indonesia sukses meraih medali, salah satunya dari Bumi Antasari.

Muhammad Febredy Andrieyanto (28) alumni Sekolah Luar Biasa (SLB) 2 Martapura 2017 meraih medali perunggu pada cabang lomba bocce.


Ini olahraga rekreasi mirip bowling khusus untuk penyandang tunagrahita.

"Hari ini adik saya masih bertanding bocce lagi secara beregu (double). Dia satu-satunya saudara kandung saya. Mohon doanya semoga bisa kembali menang," ucap Andri Alfianoor, kakak kandung Febredi, Rabu (20/03/2019).

Pegawai di lingkup Pemko Banjarbaru ini menuturkan pada nomor bocce double, kemarin adiknya telah berlaga melawan Australia dan menang.

Namun kemudian kalah saat melawan Bahrain.

"Kemungkinan medali perak bisa didapatkan, nunggu pertandingan Australia versus Bahrain hari ini juga," sebutnya.

Ia menuturkan adiknya itu memang menyukai bocce sejak dulu.

Selama masih sekolah di SLB 2 Martapura juga kerap mewakili Kalsel pada berbagai ajang lomba olahraga.

Di rumah yakni di Kompleks Warga Tunggal RT 2 RW 5 Kelurahan Guntung Paikat, Banjarbaru, juga aktif berkegiatan.

Pada ajang Porwanas 2018 lalu di Riau, Pekanbaru, Febredy meraih medali emas untuk nomor bocce single dan juara keempat pada nomor bocce double.

Sebelum tahun masuk dalam kontingen Indonesia pada ajang lomba internasional di Abu Dhabi, bebernya, Febredy telah melewati serangkaian tahapan seleksi hingga akhirnya terpilih.

"Masuk Pelatnas sejak 4 Febaruari lalu. Lalu 8 Maret terbang ke Abu Dhabi hingga 21 Maret nanti," bebernya.

Tanggal 22 Maret dijadwalkan kontingen darinl Indonesia telah tiba di Jakarta.

Kemudian pada 27 Maret Febredy akan tiba di Banua.

Ia mengatakan selama sang adik mengikuti lomba di Abu Dhabi, dirinya tidak bisa tiap saat berkomunikasi.

Maklum sesuai ketentuan, ponsel atlet dipegang pelatih.

"Kemarin itu terakhir saya berkomunikasi sebelum Febredy bertanding. Saat itu dia mohon doa dan bertekad tampil sebaik mungkin agar bisa meraih medali," ucap Andri.

Sumber: Banjarmasinpost.com

Terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat.

news, berita, indonesia, banua, Banjar, Martapura, Banjarbaru, kalsel, internasional, nasional, OLAH RAGA, Info, informasi, new, update, sekolah luar biasa, Abu Dhabi, difabel.

Comments