Bobo Online – Apakah kamu pernah mendengar atau membaca tentang virus zika? Virus apakah ini? Apakah yang terjadi pada kita bila terkena virus zika?
Virus zika pertama kali ditemukan di Hutan Zika, di Uganda. Ya, virus ini dinamakan seperti nama hutan tempat pertama kalinya virus ini ditemukan. Penularan virus ini seperti penularan virus demam berdarah dengue, yaitu lewat nyamuk Aedes aegypti.
Virus zika dilaporkan telah menyebar sampai ke Indonesia. Gejala orang yang terinfeksi virus ini mirip dengan yang terinfeksi virus demam berdarah dengue. Orang yang terinfeksi akan merasakan demam mendadak, lemas, sakit kepala, kemerahan pada kulit badan, serta nyeri otot dan sendi. Bedanya, pada infeksi virus zika mata pasien akan berubah menjadi merah dan tidak ada penurunan kadar trombosit pada pasien.
Ibu-ibu yang sedang hamil harus lebih waspada terhadap virus ini. Pada beberapa kasus yang terjadi di luar negeri, anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi virus ini menderita kelainan. Ukuran kepalanya lebih kecil dibandingkan dengan bayi biasa. Perkembangan otaknya pun menjadi terganggu.
Saat ini, vaksin untuk virus zika belum ditemukan. Pengobatan yang dilakukan adalah memberikan obat penurun panas, memakan makanan bergizi, meminum cukup air, dan beristirahat yang cukup. Pasien harus beristirahat dan berbaring. Tentu saja pasien yang terinfeksi virus zika tidak boleh pergi ke sekolah dan bermain. Kamu enggak mau, kan, sampai terkena virus ini? Lebih baik mencegahnya daripada terlanjur terinfeksi virus ini.
Nyamuk Aedes aegypti, sang pembawa virus, senang sekali saat melihat air jernih yang menggenang. Ya, di tempat seperti inilah mereka bertelur dan berkembang biak. Cara mencegah nyamuk ini berkembang biak adalah dengan memberantas sarang nyamuk. Jangan sampai ada genangan air di sekitar tempat tinggal dan sekolahmu. Selain membersihkan sarang nyamuk, kamu juga harus menjaga kesehatanmu dengan memakan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
sumber: bobo.kidnesia.com
Virus zika pertama kali ditemukan di Hutan Zika, di Uganda. Ya, virus ini dinamakan seperti nama hutan tempat pertama kalinya virus ini ditemukan. Penularan virus ini seperti penularan virus demam berdarah dengue, yaitu lewat nyamuk Aedes aegypti.
Virus zika dilaporkan telah menyebar sampai ke Indonesia. Gejala orang yang terinfeksi virus ini mirip dengan yang terinfeksi virus demam berdarah dengue. Orang yang terinfeksi akan merasakan demam mendadak, lemas, sakit kepala, kemerahan pada kulit badan, serta nyeri otot dan sendi. Bedanya, pada infeksi virus zika mata pasien akan berubah menjadi merah dan tidak ada penurunan kadar trombosit pada pasien.
Ibu-ibu yang sedang hamil harus lebih waspada terhadap virus ini. Pada beberapa kasus yang terjadi di luar negeri, anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi virus ini menderita kelainan. Ukuran kepalanya lebih kecil dibandingkan dengan bayi biasa. Perkembangan otaknya pun menjadi terganggu.
Saat ini, vaksin untuk virus zika belum ditemukan. Pengobatan yang dilakukan adalah memberikan obat penurun panas, memakan makanan bergizi, meminum cukup air, dan beristirahat yang cukup. Pasien harus beristirahat dan berbaring. Tentu saja pasien yang terinfeksi virus zika tidak boleh pergi ke sekolah dan bermain. Kamu enggak mau, kan, sampai terkena virus ini? Lebih baik mencegahnya daripada terlanjur terinfeksi virus ini.
Nyamuk Aedes aegypti, sang pembawa virus, senang sekali saat melihat air jernih yang menggenang. Ya, di tempat seperti inilah mereka bertelur dan berkembang biak. Cara mencegah nyamuk ini berkembang biak adalah dengan memberantas sarang nyamuk. Jangan sampai ada genangan air di sekitar tempat tinggal dan sekolahmu. Selain membersihkan sarang nyamuk, kamu juga harus menjaga kesehatanmu dengan memakan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
sumber: bobo.kidnesia.com
Comments
Post a Comment