Valentino Rossi tidak mau larut dalam kekecewaanya gagal meraih gelar juara MotoGP 2015. Pembalap kelahiran Urbino, italia itu kembali menemukan semangatnya untuk ikut balapan musim tahun depan.
Bos Yamaha, Lin Jarvis mengatakan selama tes pasca pertarungan terakhir di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Rossi sempat mengatakan dirinya mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk move on
Namun, pada hari kedua tes dimana Rossi finish ketujuh, Jarvis mengamati pebalap 36 tahun itu sudah menunjukkan antusiasme membalap. Jarvis menilai Yamaha perlu melakukan berbagai cara untuk mengakhiri ketegangan antara Rossi dan Marc Marquez, juga Rossi dan Jorge Lorenzo.
“Valentino memang benar-benar kosong awalnya. Tapi, pada hari kedua tes, ekspresinya mulai berbeda. Dia kembali menemukan antusiasme dan itulah yang selalu ingin kami lihat darinya,” kata Jarvis, dilansir dari Motorsport, Selasa (24/11/2015).
Dalam beberapa pekan terakhir usai GP Valencia, Jarvis melihat semua pebalap MotoGP, tim penyelenggara, bahkan penggemar berada di bawah stres. Retak kecil antara pebalap-pebalap idola mereka semakin melabar secara dramatis.
“Sangat penting jika Dorna dan FIM bisa menevaluasi dan menganalisis apa yang terjadi, kemudian membuat perubahan ke arah yang lebih baik jika itu diperlukan,” katanya.
Menurut Jarvis, jika Dorna kembali memulai musim balapan tahun depan tanpa solusi dari kejadian lalu, maka semuanya akan semakin sulit
Bos Yamaha, Lin Jarvis mengatakan selama tes pasca pertarungan terakhir di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Rossi sempat mengatakan dirinya mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk move on
Namun, pada hari kedua tes dimana Rossi finish ketujuh, Jarvis mengamati pebalap 36 tahun itu sudah menunjukkan antusiasme membalap. Jarvis menilai Yamaha perlu melakukan berbagai cara untuk mengakhiri ketegangan antara Rossi dan Marc Marquez, juga Rossi dan Jorge Lorenzo.
“Valentino memang benar-benar kosong awalnya. Tapi, pada hari kedua tes, ekspresinya mulai berbeda. Dia kembali menemukan antusiasme dan itulah yang selalu ingin kami lihat darinya,” kata Jarvis, dilansir dari Motorsport, Selasa (24/11/2015).
Dalam beberapa pekan terakhir usai GP Valencia, Jarvis melihat semua pebalap MotoGP, tim penyelenggara, bahkan penggemar berada di bawah stres. Retak kecil antara pebalap-pebalap idola mereka semakin melabar secara dramatis.
“Sangat penting jika Dorna dan FIM bisa menevaluasi dan menganalisis apa yang terjadi, kemudian membuat perubahan ke arah yang lebih baik jika itu diperlukan,” katanya.
Menurut Jarvis, jika Dorna kembali memulai musim balapan tahun depan tanpa solusi dari kejadian lalu, maka semuanya akan semakin sulit
Sumber: internetsukasuka
Comments
Post a Comment