Olahraga
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan kesehatan otak. Bahkan, olahraga ringan pun dapat meningkatkan memori, mendongkrak kecepatan otak dalam memproses, dan meningkatkan ukuran hipokampus pada orang dewasa. Tidak susah kok, cukup berjalan kaki sebanyak tiga kali dalam satu minggu. Tidak ada kata terlambat untuk memulai berolahraga.
Menyantap makanan yang tepat
Para pakar otak setuju bahwa diet yang kaya akan sayur, buah, gandum utuh, dan kacang-kacangan dapat menyehatkan otak. Mereka juga menyarankan untuk mengonsumsi ikan, kenari, biji rami, dan sumber omega 3 lainnya. Sebaliknya, diet tinggi lemak dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko demensia. Begitu juga dengan kolesterol tinggi, diabetes, dan tekanan darah tinggi jika tidak diobati.
Memantau kadar asam amino tubuh
Penelitian menunjukkan bahwa tingginya kadar asam amino homocysteine dikaitkan dengan lemahnya daya ingat, penyakit jantung, stroke, dan risiko Alzheimer. Nah, yang dapat menurunkan kadar asam amino homocysteine adalah makanan yang mengandung vitamin B-12 dan asam folat. Misalnya, sayuran berdaun hijau, buah yang mengandung asam folat, daging, ikan, yoghurt, dan sereal yang dilengkapi dengan vitamin B-12.
Menjauhkan diri dari stres
Menurunnya level stres dapat menurunkan risiko demensia, dan tertawa atau meditasi diyakini sangat bermanfaat untuk mengatasinya. Sebuah studi dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa meditasi selama 30 menit setiap hari selama delapan minggu dapat meningkatkan ukuran hipokampus, bagian otak besar yang bertanggung jawab dalam menyimpan memori baru. Studi di Loma Linda University menunjukkan bahwa tertawa dapat menurunkan kadar hormon kortisol alias hormon stres yang merupakan racun bagi hipokampus.
Aktif berinteraksi sosial
Mempertahankan kehidupan sosial yang aktif dapat menstimulasi mental dan menurunkan level stres. Berinteraksi dengan orang lain juga diketahui dapat mengurangi risiko demensia dan Alzheimer. Semakin banyak aktivitas sosial, semakin baik, dan mereka yang mengombinasikan aktivitas sosial sekaligus kegiatan asah otak seperti bermain kartu bersama teman atau turut serta dalam organisasi, akan lebih baik lagi. Sebaliknya, hidup menyendiri atau menghindari interaksi sosial akan meningkatkan risiko demensia.
Selalu belajar
Pendidikan formal yang lebih tinggi diasosiasikan dengan risiko demensia dan Alzheimer yang lebih rendah. "Gunakan atau Anda akan kehilangannya", demikian prinsip yang dikemukakan oleh para pakar saraf mengenai kemampuan otak. Agar otak tetap tajam, para pakar merekomendasikan untuk mempelajari latihan mental yang baru. Pasalnya, menguasai suatu hal dalam waktu lama tanpa mempelajari hal baru tidak akan merangsang otak. Siasati dengan mempelajari bahasa baru, instrumen musik, atau bergabung di klub buku.
sumber: health.detik.com
Comments
Post a Comment